MANAJEMEN HUMAS DAN LAYANAN KHUSUS
By: Eroh, Verni, Abri dan Rahma (PEP Kepengawasan UNM)
A. Pendahuluan
Istilah atau kata Administrasi
dan kata Manajemen sudah sangat populer di kalangan
masyarakat,
mereka sudah menjalankan administrasi dan manajemen. Yang dimaksud adalah masyarakat yang telah dan sedang menjalankan praktek kerja. Sedangkan peserta didik belum menyadari atau memahami apakah mereka sudah menjalankan administrasi atau manajemen.
Dalam praktek kehidupan
masyarakat sudah dikenal istilah-istilah administrai dan
manajemen,
misalnya pada kantor kelurahan dikenal dengan istilah “biaya administrasi” untuk
pembuatan surat-surat (KTP,Kartu Keluarga dan Surat Keterangan
lainnnya), Pada tingkat tingkat
yang lebih tinggi kadang sering terdengar istilah “ Wah!,...kantor itu payah,…manajemennya tidak beres?..”. Apa makna manajemen disini?, tentunya yang
dimaksud adalah pengaturan/pengurusan oleh orang-orang yang memegang jabatan manajemen di kantor tersebut.
Dengan pembelajaran
ilmu administarsi
dan manajemen dimaksudkan
agar para pelaku administrasi dan manajemen
dapat mengatur di dalam
organisasinya
dan melaksanakan pelayanan yang prima pada masyarakat dengan prinsip-prinsip organisasi dan manajemen yang
benar. Dengan sistematika administrasi yang baik, pelaksanaan tugas-tugas administrasi dapat lebih efektif dan efisien. Dengan manajemen yang baik, fungsi–fungsi
manajemen dapat bekerja sebagaimana mestinya secara proporsional dan professional.
Bagaimana hubungan antara administrasi dan manajemen ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas marilah kita tinjau secara ringkas dari studi kasus di atas. Kegiatan administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara
bila ada yang orang-orang yang menyelenggarakannya.
Masalah orang-orang yang menyelenggarakan
kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah manajemen.
Intisari dari pengertian manajemen adalah suatu proses/usaha dari orang- orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi jelas sekarang bahwa antara admistrasi dan manajemen mempunyai hubungan
yang
sedemikan rupa, administrasi adalah penyelenggaraan kerja (pelayanan)
sedangkan manajemen adalah orang-
orang yang menyelenggarakan kerja tersebut
(proses mengelola SDM dan fasilitas).
B. Tujuan Administrasi Sekolah
Tujuan pengelolaan administrasi sekolah adalah untuk
mencapai tujuan organisasi sekolah yang efektif dan efisien. Efisien (daya
guna) adalah proses penghematan 7M + I (man, money, material, machines,
methods, marketing, and minutes plus informasi) dengan cara melakukan pekerjaan
dengan benar (do things right). Sedangkan efektif (hasil guna) adalah tingkat
keberhasilan penapaian tujuan (outcomes) dengan cara melakukan pekerjaan yang
benar (do the right things). Efisien lebih memfokuskan pada proses penghematan
sedangkan efektif lebih memfokuskan pada output atau hasil yang ditargetkan.
C. Ruang Lingkup Administrasi Sekolah
Ruang lingkup kegiatan
administrasi sekolah dilihat dari segi substansinya meliputi :
1.
Administrasi
program pengajaran/kurikulum
2.
Administrasi
kesiswaan
3.
Administrasi
kepegawaian (PTK)
4.
Administrasi
keuangan
5.
Administrasi
perlengkapan / sarana dan prasarana
6.
Administrasi
Humas dan Layanan Khusus (BK, Perpustakaan, Laboratorium, Unit koperasi
sekolah, unit produksi, kantin, musholla, UKS dll)
Jika dilihat dari segi
pengelolaan, administrasi sekolah mencakup perencanaan (planning,)
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (Controling). Pengorganisasian suatu sekolah bergantung
pada jenis, tingkat dan sifat sekolah. Dalam struktur organisasi sekolah
terlihat adanya hubungan dan Mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, Siswa
dan pegawai Tata Usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Koordinasi, integrasi
dan siukronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh kepala
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah, Koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi kegiatan-kegiatan yang terarah memerlukan pendekatan dan
pengadministrasian yang baik.
D. Rumusan Masalah
Dengan besarnya ruang lingkup Administrasi sekolah tersebut
maka dalam makalah ini hanya membatasi pada administrasi humas dan layanan
khusus. Untuk mempermudah pembahasan dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah
pengertian administrasi humas, apakah tujuan administrasi humas, bagaimana
prinsip – prinsip administrasi humas, apa fungsi humas, dan bagaimana
pelaksanaannya?.
2. Apakah
pengertian layanan khusus di sekolah, apa saja jenis – jenis layanan khusus
disekolah, dan bagaimana pelaksanaannya?
E. Administrasi Humas
Humas merupakan mediator yang berada diantara pimpinan
organisasi dengan publiknya. Humas juga dikenal dengan nama publik relation
(PR). Olehnya itu humas/publik relation adalah aktivitas yang menghubungkan
antara organisasi dengan masyarakat (publiknya) untuk mencapai tujuan
organisasi dan masyarakat dengan dengan produk (luaran) yang dihasilkan.
Tujuan penyelenggaraan administrasi humas ini anatara lain :
1. Meningkatkan
dukungan dan bantuan secara kongkret dari masyarkat
2. Menimbulkan
dan membangkitkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap keberlansungan
program pendidikan.
3. Meningkatkan
citra baik bagi sekolah terhadap stokholdernya dengan sasaran terkait yaitu
dengan pihak internal maupun pihak eksternal.
4. Membuka
secara luas kepada para pemakai produk/lulusan dan pihak – pihak terkait untuk
berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk
mencapai tujuan humas tersebut harus berpegang teguh dengan prinsip – prinsip
nyelenggaraan humas. Prinsip – prinsip humas tersebut menurut Fasli Jalal dan
Dedi Supriyadi (2001) ada 8 dan disingkat dengan “TEAM WORK”. Kedelapan prinsip
tersebut adalah :
1. T
= Together (kerja sama dalam bekerja untuk mencapai tujuan yang sama).
2. E
= Emphaty (pandai merasakan perasaan orang lain, menghargai pendapat dan kerja
orang lain sehingga akan timbul rasa solidaritas dan toleransi).
3. A
= Asist (saling membantu, menghindari kompetisi negatif).
4. M
= Maturity (dewasa dalam bertindak, sehingga mampu mengendalikan diri dan emosi
pribadi).
5. W
= Willingness (saling mematuhi aturan yang dibuat bersama).
6. O
= Organization (teratur, menjalankan tugas sesuai tupoksi masing – masing).
7. R
= Respect (saling menghormati, mengormati yang tua dan menyanyangi yang muda).
8. K
= kindness (berbaik hati, menjungjung tinggi etika dan moral, santun).
Menurut Edward L. Bernay administrai humas ini mempunyai
tiga fungsi utama yaitu :
1. Memberikan
penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan
persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.
3. Menyelaraskan
sikap dan perbuatan (budaya) organisasi/lembaga dengan budaya masyarakat atau
sebaliknya.
Dalam pelaksanaan administrasi humas yang harus diperhatikan
adalah menyusun sasaran mutu yang ingin dicapai, membuat prosedur kerja,
melaksanakan program dengan cara membuat form – form, dan mengevaluasinya
dengan cara melakukan audit internal maupun eksternal.
Contoh – contoh sasaran mutu, prosedur kerja dan pelaksanaan
kerja dalam bentuk form – form (terlampir)
Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi humas meliputi
tiga hal yaitu :
1. Hubungan
kerja sama sekolah dengan orang tua dan komite sekolah.
2. Hubungan
sekolah dengan lembaga/institusi lain.
3. Partisipasi
sekolah dalam kegiatan masyarakat.
F. Administrasi Layanan Khusus Sekolah
Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian
penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien.
Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki tanggung
jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu
penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan
kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan UUSPN
Bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional.Untuk
memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu
manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya
sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan
dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus
diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan
pengajaran dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di
sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam
keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu
proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara
efektif dan efisien.
G. Jenis - Jenis Layanan Khusus
Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta
didik, antar sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi
proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk manajemen
layanan khusus yang ada di sekolah antara lain:
Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di suatu
sekolah antara lain:
1) Layanan Perpustakaan Peserta Didik
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan
layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses
pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta
memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik
oleh Ali Imron mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang
diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga
pendidikan formal seperti sekolah, baik sekolah tingkat dasar maupun menengah,
baik sekolah umum maupun kejuruan. Selain itu, perpustakaan sekolah adalah
salah satu unit sekolah yang memberikan layanan kepada peserta didik di sekolah
sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan menunjang proses belajar
mengajar di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta
memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka (Imron, 1995:187).
Dari definisi-definisi tersebut tampaklah jelas bahwa perpustakaan sekolah
merupakan suatu unit pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar
di sekolah.
Untuk membantu penyelenggaraan perpustakaan yang baik maka
perlu diadakan administrasi perpustkaan yaitu :
a. Pengelola
b. Ruang
perpustakaan
c. Program
kerja
d. Perlengkapan
, seperti Kartu anggota perpustakaan, kartu peminjaman,dan kartu katalog.
2) Layanan Kesehatan Peserta Didik
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah
bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.
Menurut Jesse Ferring William pada buku Pengelolaan Layanan
Khusus Di sekolah oleh Kusmintardjo (1992) mendefinisikan layanan kesehatan
adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau
sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan
penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa. Selain itu
layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka
membantu (mungkin bersifat sementara ) murid-muridnya yang mengalami persoalan
yang berkaitan dengan kesehatan.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan
peserta didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia
sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan (Imron, 1995:154)
3) Layanan Asrama Peserta Didik
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang
tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama
mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.
4) Layanan Bimbingan Dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang
diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang
adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga
mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan
tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan bimbingan dan konseling adalah salah satu kegiatan bantuan dan
tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya
di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya.
Untuk menunjang pelaksanaan BK maka perlu adanya
administrasi BK antara lain program BK, buku pribadi peserta didik, kartu
kasus, peta kelas, buku catatan khusus, peta peserta didik,
sosiogram/sosiogram.
5) Layanan Kafetaria Peserta Didik
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah
supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup
mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan
berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi.
Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran
mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
Layanan kafentaria adalah layanan makanan dan minuman yang
dibutuhkan oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar
di sekolah sesuai dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang
tersedia di kafentaria tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku
peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup kandungan
gizinya.
6) Layanan Laboratorium/unit produksi/bengkel Peserta Didik
Laboratorium/unit produksi/bengkel diperlukan peserta didik
apabila mereka akan mengadakan penelitiam yang berkaitan dengan
percibaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu. Laboratorium/unit
produksi/bengkel adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang
dipergunakan untuk melakukan penyelidikan, pecobaan, pemraktekan, pengujian,
dan pengembangan. Laboratorium/unit produksi/bengkel sekolah adalah sarana
penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun terbuka yang
dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan, pengembangan
dan bahkan pembakuan.
Agar penggunaan laboratorium dapat tertib maka diperlukan
adanya administrasi laboratorium antara lain pengelola lab, ruang lab, perlatan
dan bahan lab, pemeliharaan dan penempatan, tatib dan keamanan, kegiatan lab
dan pelaporan. Contoh form adminitrasi lab terlampir.
7) Layanan Koperasi Peserta Didik
Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat
berwirausaha. Hal ini sangat membantu peserta didik di kehidupan yang akan
datang. Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik
sekolah dasar, sekolah menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya
melibatkan guru dan personalia sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau
biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis) adalah koperasi yang ada di
sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik, kedudukan guru di dalam
Kopsis adalah sebagai pembimbing saja
8) Layanan Keamanan
Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa
aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh
satpam sekolah.
9) Layanan keagamaan
Layanan keagamaan mendidik para peserta didik untuk dapat
menjalankan ajaran agamanya dengan baik.
H. Substansi Manajemen Layanan Khusus
Substansi Manajemen Layanan Khusus berdasarkan proses
manajemen adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, meliputi analisis
kebutuhan layanan khusus bagi warga sekolah dan penyusunan program layanan
khusus bagi warga sekolah
2. Pengorganisasian, berupa pembagian
tugas untuk melaksanakan program layanan khusus bagi warga sekolah
3. Penggerakan, meliputi pengaturan
pelaksanaan perpustakaan, koperasi sekolah, ketrampilan, unit kesehatan
sekolah, ekstakulikuler, tabungan, keagamaan, kantin, perpustakaan, kafetaria,
dan layanan khusus lainnya.
4. Pengawasan, meliputi pemantauan program
layanan khusus dan penilaian kinerja program layanan khusus bagi warga sekolah.
I. Keterkaitan Antara Manajemen Layanan Khusus Dengan Sarana Dan Prasarana Sekolah.
Sarana dan
prasarana pendidikan sangat penting kehadirannya guna menunjang kesuksesan
pendidikan di sekolah. Manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan
sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara
efektif dan efisien. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,
dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah.
Contohnya ruang kelas, meja, kursi, bangku, papan tulis, dan media pendidikan
lainnya. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar
yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan contoh,
laboratorium, kamar mandi, halaman sekolah, tempat parkir kendaraan,
ruang usaha kesehatan sekolah.
Kaitan
antara manajemen layanan khusus dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah
sangat berkaitan erat dalam mencapai tujuan sekolah. Keduanya saling
mempengaruhi satu sama lain. Jika sarana dan prasarana merupakan piranti atau
kelengkapan dalam sekolah, maka layanan khusus merupakan bagian dari sarana dan
prasarana. Contohnya Ruang UKS masuk kedalam prasarana karena ruangan merupakan
kelengkapan dasar dalam sekolah tapi dirasakan secara tidak langsung, kegiatan
UKS ini dapat masuk kedalam layanan khusus dalam sekolah karena sekolah
memberikan pelayanan bagi siswa yang sakit dalam hal ini dapat memberikan rasa
kenyamanan dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan Belajar mengajar masih
dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya layanan khusus, tapi kegiatan
belajar mengajar akan terganggu jika sarana dan prasarana tidak dapat
terpenuhi.
Disamping itu dapat
pula dikatakan bahwa pelayanan khusus terhadap siswa dapat terlaksana bila
didukung dengan ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan. Peran humas
dalam memediasi kebutuhan siswa baik eksternal (dengan komite sekolah) maupun
internal (sesama guru) juga sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran
pengadaan sarana dan prasarana yang dibutukan.
Berikut disajikan
bagan keterkaitan antara siswa, humas dan sarana prasarana :
Gambar 1. Keterkaitan
antara siswa, humas, sarpras dan layanan khusus
J. Kesimpulan
1. Administrasi
humas merupakan suatu manajemen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
hubungan dan nama baik sekolah di mata pihak ekternal sekolah.
2. Administrasi
layanan khusus merupakan suatu kegiatan penunjang/utilitas/penyediaan fasilitas
sekolah.
Dalam pelaksanaan
administrasi humas/layanan khusus dimulai dari penetapan sasaran mutu, prosedur
kerja, pelaksanaan kerja dengan membuat form – form kerja, dan evaluasi kerja
dengan cara mengaudit secara internal maupun eksternal.
Letakkan kode iklan yang tadi sudah sobat parse disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar